Senin, 31 Januari 2011

ZONA LAUT

1. Laut Menurut Letaknya
Bukalah atlasmu untuk mencari letak laut-laut berdasarkan letaknya berikut ini.
a. Laut Pedalaman
Laut pedalaman sebagian besar wilayahnya berada di antara daratan. Laut pedalaman biasanya tidak mengalami proses pasang-surut dan tidak terpengaruh oleh kekuatan arus air di samudra. Kadar garam laut pedalaman lebih tinggi dari kawasan laut lainnya. Contoh laut pedalaman adalah Laut Baltik, Laut Kaspia, Laut Mati, dan Laut Hitam.
b. Laut Tepi
Laut tepi adalah laut yang berada di tepian benua atau daratan dan tampak seperti terpisah dari samudra karena di wilayah laut tersebut ada kepulauan atau pulau-pulau. Arus lautnya dipengaruhi oleh arus samudra. Contoh laut tepi adalah Laut Cina Selatan, Laut Jepang, Laut Arab, dan Laut Utara.
c. Laut Pertengahan
Laut pertengahan wilayahnya berada di antara dua benua atau lebih. Contoh laut pertengahan adalah Laut Tengah, Laut Merah, dan perairan laut yang terdapat di Indonesia.

2. Laut Menurut Kedalamannya
Menurut kedalamannya, laut dibedakan atas zona litoral, zona neritik, zona batial, dan zona abisal.
a. Zona Laut Pasang-Surut (Zona Litoral)
Zona litoral adalah zona yang berupa daratan saat air surut dan menjadi lautan saat air pasang. Karena itu, luas zona ini sangat dipengaruhi oleh ketinggian air pasang. Zona ini sering disebut sebagai pesisir pantai yang terdiri dari pasir pantai dan pecahan rumah-rumah karang. Pada zona ini juga banyak ditemukan binatang laut yang dapat dikonsumsi seperti kerang dan kepiting.
b. Zona Laut Dangkal (Zona Neritik)
Zona laut dangkal atau zona neritik adalah zona yang memiliki kedalaman antara 0–200 m. Zona ini biasanya pada landas benua. Landas benua adalah kelandaian benua yang menjorok ke laut. Di zona ini banyak terdapat jenis ikan dan hewan laut lainnya yang biasa ditangkap oleh nelayan.
Faktor-faktor yang memengaruhi zona ini banyak dijumpai ikan adalah:
1) perairannya banyak mengandung oksigen
2) banyak dijumpai plankton yang mengapung di permukaan air
3) banyak mendapat sinar matahari.
c. Zona Laut Dalam (Zona Batial)
Zona laut dalam atau zona batial memiliki kedalaman antara 200–1.000 m. Pada zona ini, biasanya sinar matahari sudah tidak dapat lagi menembus kedalaman air. Di zona ini masih banyak terdapat jenis ikan dan hewan laut lainnya, namun sudah jarang ditemukan tanaman-tanaman laut.
d. Zona Laut Sangat Dalam (Zona Abisal)
Zona laut sangat dalam atau zona abisal memiliki kedalaman lebih dari 1.000 m. Pada zona ini, tekanan air sangat tinggi dengan suhu yang sangat rendah. Di zona ini hanya sedikit jenis ikan dan hewan laut, dan tidak ditemukan tanamantanaman laut. Pada bagian laut ini binatang laut memiliki sistem tubuh yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrim.

Zona Laut Menurut Letak dan Kedalamannya 2

CARA MENENTUKAN LETAK EPISENTRUM

1). Metode homoseista 
     dengan menggunakan tiga empat yang terletak pada suatu homoseista. homoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat tempat yangmengalami/mencatat gelombang primer pada waktu yang sama.

 contoh :  :
diketahui :
gelombang primer daerah A,B,danC pada pukul 09.45'15"

2). Metode episentral
     dengan menggunakan metode ini kita harus menggunakan 
Rumus laska  
      J  = { (S-P) - 1 } x 1 megameter
keteranagn :j
     J = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
    S = waktu yang menunjukan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di satsiun itu.
    P =  waktu yang menunjukan pukul berapa gelombang primer tercatat di stasiun itu.
    1 = 1 menit ( konstana )
    1 megameter = 1.000 km.

KLASIFIKASI GEMPA

1) Gempa berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
  • terjadi akibat batu batu raksasa di sisi gunung runtuh atau gua-gua besar runtuh. radius gempa tidak begitu besar dan disebut gempa turban.
  • gempa bumi vulkanik ( vulkanik earthquake ) terjadi akibat aktivitas gunung api. radius gempa agak lebih luas.
  • gempa bumi tektonika ( tectonic earthquake )                                                                                   terjadi akibat proses tektonika di dalam litosfer, berupa pergeseran lapisan batuan atau terjadi dislokasi , gempa ini adalah gempa terkuat dengan daerah yang sangat luas                                                                                                                      
2).Gempa berdasarkan kedalaman hiposentrum (sumber magma ) :
  • gempa dangkal :  < 100 km di bawah permukaan laut.
  • gempa menengah : 100 - 300 km di bawah permukaan laut.
  • gempa dalam : > 300 km di bawah permukaan  laut
3).Gempa berdasarkanjarak episentrumnya :
    adalah titik atau garis di permukaan laut sebagai tempat gelombang yang di mulai di rambatkan.
  • gempa setempat: < 10.000 km.
  • gempa jauh: sekitar 10.000 km. 
  • gempa sangat jauh:   > 10.000 km.
4). Gempa berdasarkan bentuk episentrumnya
  • gempa linear: episentrum gempa ini terbentuk garis gempa patahan.
  • gempa sentral: episentrum berbentuk titik - gempa runtuhan dan vulkanik
5). Gempa berdasarkan letak episentrumnya
  • gempa laut: episentrumnya di dasar laut dan hiposentrumnya di dasar laut.
  • gempa darat: episntrumnya di daratan.